Produsen sepatu merek dunia di Serang, Banten, PT Nikomas Gemilang menawarkan 1.600 pekerjanya resign alias mengundurkan diri. Terkait ini, Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif buka suara membeberkan alasannya
Pertama, terjadi penurunan order 40% sampai 50% dari pasar Eropa dan Amerika Serikat (AS). Hal ini dipicu berbagai persoalan, mulai dari resesi, inflasi, harga bahan bakar, hingga konflik Rusia Ukraina.
“Terkait yang terjadi dengan PT. Nikomas Gemilang, terjadi penurunan order alas kaki sekitar 40-50% dari negara-negara yang berada di Eropa dan Amerika Serikat. Penyebabnya adalah resesi dunia, inflasi, harga bahan bakar, serta perang Ukraina dan Rusia,” kata Febri kepada detikcom, Selasa (17/1/2023).
Kondisi yang sama juga dialami industri alas kaki nasional dengan pangsa pasar ekspor Eropa dan AS. Bahkan industri alas kaki di negara lain juga bernasib sama.
“Industri alas di kaki negara lain seperti Vietnam, Cina dan India yang memiliki pasar utama alas kaki ke Eropa dan Amerika Serikat juga terdampak dan mengalami situasi ini,” tuturnya.
Kedua, Febri mengungkap kondisi PT Nikomas Gemilang dipengaruhi oleh besaran Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Serang yang lebih tinggi dibandingkan daerah di Jawa Tengah.
“Selain penurunan order alas kaki, kondisi di PT Nikomas Gemilang juga dipengaruhi oleh besaran UMK di Serang Banten yang jauh lebih tinggi dibandingkan daerah-daerah di Jawa Tengah,” sambungnya.
Sebagai perbandingan, nilai UMK di Kabupaten Serang saat ini sebesar Rp 4.492.961,28. Sedangkan nilai UMK di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah sebesar Rp 2.247.345,90.
Febri mencatat belum ada laporan mengenai pengurangan tenaga kerja dari pabrik PT. Nikomas Gemilang yang berada di Cianjur dan Sukabumi. Hal ini karena UMK di wilayah tersebut masih kompetitif.
“Pabrik yang berlokasi di Serang saat ini masih menyisakan pekerjanya untuk tetap berproduksi,” pungkasnya.