Sneaker belakangan ini jadi salah satu hot item dalam urusan fashion untuk semua orang. Berbagai brand terus berinovasi untuk menghadirkan produk terbaik. Brand luar negeri dengan teknologi tinggi dan jangkauan pasar yang luas seperti Nike, adidas, dan Vans tentunya lebih mudah menjangkau pasar dunia, termasuk Indonesia. Itulah kenapa para sneakerhead Indonesia banyak yang memburu brand-brand tersebut untuk koleksi mereka.
Namun, belakangan lo bisa melihat bahwa tren hype sneaker di Indonesia sedang bergeser. Banyak sneakerhead lokal yang lebih memburu produk-produk dalam negeri ketimbang brand dari luar. Menurut Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), pada tahun 2018 brand lokal emang cuma menguasai 3% pasar sneaker Indonesia.
Namun, itu bukan berarti hal negatif sedang terjadi. Bahkan, tren sneaker lokal selalu menunjukkan perubahan yang positif, alias terjadinya peningkatan.
Hashtag #LocalPride yang digaungkan oleh dr. Tirta, pemilik Shoes and Care dan juga influencer fashion ini ternyata berhasil meningkatkan antusiasme publik untuk memburu produk-produk sneaker dalam negeri.
Mungkin lo udah sering denger bagaimana setiap ada festival sneaker seperti Jakarta Sneaker Day, booth dari sneaker lokal selalu dipenuhi para sneakerhead. Hal tersebut gak terjadi begitu aja, Bro.
Tren local pride ini menumbuhkan kecintaan para sneakerhead dalam negeri terhadap produk-produk yang ada.\
Salah satu yang paling fenomenal mungkin adalah Compass. Brand asal Bandung ini selalu bikin sneakerhead rela antri berjam-jam, bahkan menginap untuk mendapatkan produk mereka. Brand ini benar-benar seperti lahir kembali setelah rebranding pada tahun 2018 yang bertepatan dengan ajang Asian Games yang diadakan di Indonesia.
Bukan cuma ketika ada event besar seperti LAZONE Sneakerland JSD 2020, tapi ketika sebuah brand, terutama dalam hal ini Compass merilis sebuah produk secara eksklusif, orang-orang bakal ngantri dengan antusiasme tinggi.
Yang belum lama ini bikin heboh adalah Compass Darahkubiru yang perilisannya sampai harus ditunda karena saking banyaknya orang yang menginap untuk antri demi mendapatkan sepasang sepatu tersebut.
Orang-orang rela mengantri bahkan hingga menginap demi Compass karena produksinya yang sangat terbatas dan eksklusif. Selain itu, kecintaan terhadap brand lokal melalui local pride ini juga bikin nilai resale sneaker dari produsen dalam negeri jadi sangat tinggi.
Atau ada juga brand seperti Brodo yang udah lama terkenal dengan produk boots dan item fashion mereka yang terbuat dari kulit. Brodo juga mulai terjun ke dunia sneaker ketika hype sneaker lokal ini mulai berkembang.
Selain itu, mulai banyak public figure yang menggunakan sneaker lokal. Salah satunya adalah presiden kita Bro, yang beberapa waktu lalu bangga menggunakan salah satu brand sneaker lokal, NAH Project. Pamor NAH Project juga sejak saat itu mulai naik seperti brand-brand lokal lainnya.
Tingginya antusiasme publik kepada brand lokal ini nunjukin bahwa sebenarnya, kualitas yang ditawarkan brand-brand sneaker ini gak kalah dengan brand raksasa dari luar.
Nah, ngomong-ngomong soal sneaker lokal, bakal banyak banget nih brand yang bakal berpartisipasi di LAZONE Sneakerland JSD 2020 26-29 Maret ini, Bro. Kalau lo adalah seorang sneakerhead, jangan sampe kelewatan buat berburu berbagai brand di sana, terlebih brand-brand lokal.