Tak Kalah Sama Produk Luar, Ini 8 Rekomendasi Brand Sneakers Lokal

DBS Live More Society

Harganya lebih terjangkau, kualitasnya ciamik, dan desainnya pun keren. 

Meski sneakers sudah sejak lama digilai anak muda, belakangan ini antusiasme para penggemar sepatu ini semakin tinggi. Sneakers diyakini sebagai lambang kebebasan berekspresi kaum milenial, dan kini berhasil menjadi tren fashion di berbagai negara. Bahkan Cédric Charbit, CEO Balenciaga, meyakini, kalau sneaker kini menjadi sangat serbaguna. Bisa digunakan dari siang hingga malam, digunakan di akhir pekan, sampai untuk bekerja.

Antusiasme ini juga terasa di tanah air. Merek-merek sepatu buatan anak bangsa terus bermunculan dan mulai menarik perhatian para pecinta sneakers di Indonesia. Kepopuleran merek lokal ini muncul karena model dan kualitasnya tidak kalah bagus dengan merek luar yang lebih dulu eksis. Mereka diciptakan oleh para pembuat perubahan yang ingin memberikan kualitas terbaik. Sampai-sampai ada beberapa brand sneakers asli Indonesia yang selalu sold out dan dinanti ketika membuka sesi pre-order. Apa sajakah merek-merek sepatu lokal itu? Yuk, kenalan dengan 8 brand sneakers asli Indonesia ini.

#1 NAH Project
DBS Live More Society
Sneaker asal Bandung ini mulai eksis di tahun 2017 dan jadi ngehits setelah Presiden Jokowi menggunakan salah satu sepatu keluaran NAH saat menghadiri We The Fest 2018. Di beberapa kesempatan lain, seperti di acara makan malam dengan para politikus, Presiden Joko Widodo juga terlihat mengenakan sepatu NAH. Sneakers merek ini terkenal dengan kenyamanan sepatunya dan inovasinya pada desain sepatu. Setelah menyuguhkan model upper knit (rajut) di awal-awal produknya, NAH kini meluncurkan desain sepatu yang tembus pandang alias translucent.

#2 Compass
DBS Live More Society
Sudah ada sejak tahun 1998, namun Compass baru melejit beberapa tahun belakangan ini setelah mereka re-branding, hingga menjadi merek sepatu yang paling diburu para fans sneaker di sini. Antrian pembeliannya di berbagai event sneaker, selalu paling panjang. Desainnya yang simpel, kasual, tetapi tetap terlihat modern menjadi keunikan dari Compass. Ciri khas sepatu Compass adalah adanya tanda gazelle di bagian samping sepatu. Keistimewaan lain dari merek ini adalah penggunaan teknik perakitan 100% vulcanized. Teknik ini biasanya digunakan oleh merek sepatu luar negeri dalam memproduksi produknya.

#3 Brodo
DBS Live More Society
Berdiri sejak 2010, Brodo selalu dikenal dengan desainnya yang timeless. Dengan material terbaik, Brodo berusaha untuk menjaga kaki penggunanya tetap nyaman dan bebas gerah. Nggak heran kalau Brodo terpilih menjadi official footwear merchandise Asian Games tahun 2018. Selain menjual online, Brodo juga memiliki belasan toko yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia, seperti Bandung, Solo, Makassar, dan Jogjakarta. Selain sneaker, Brodo juga memiliki produk alas kaki lainnya, seperti sandal, boots, atau signature collections yang keren-keren semua.

#4 Ventella
DBS Live More Society
Modelnya yang mirip dengan Converse mungkin jadi salah satu alasan ngehitsnya brand ini. Ada tiga hal yang menjadi kelebihan dari sepatu Ventela yang diakui oleh para penggunanya, yaitu insole yang ringan, empuk, serta memiliki kanvas 12 oz. Kanvas 12 oz sendiri memiliki tekstur tebal, kuat, dan kaku. Desainnya yang simple membuatnya cocok untuk dipadukan dengan bermacam outfit setiap hari.

#5 Piero
DBS Live More Society
Piero masuk ke daftar lima sneaker lokal terbaik oleh pengamat sneaker Tirta Mandira Hudhi atau lebih dikenal dengan nama Dr. Tirta. Bisa dibilang, keringanan dan kenyamanan solnya yang membuat sepatu buatan Indonesia ini terus eksis lebih dari 20 tahun. Dr. Tirta mengatakan pada Kompas.com, sol dari seri Arc Wave dari Piero, sangat ringan. Outsole-nya juga dibentuk sesuai anatomi kaki manusia sehingga nyaman digunakan. “Itu sepatu pertama di Indonesia yang menurut saya menyamai kualitas Nike. Dan harganya worth it,” katanya.

#6 Word Division
DBS Live More Society
Kualitas produk diutamakan sekali oleh merek yang mulai merilis produknya di tahun 2015. Sneaker yang terkenal dengan logo petir ini menekankan pada kekuatan, ketahanan, dan keawetan sepatu. Modelnya sendiri terinspirasi dari desain sepatu Vans, “Karena gue memang suka banget sama Vans,” kata Rifky Ferdinan, pemilik Word Division, pada Kompas.com. Namun, desain yang ia rilis juga beragam, dari model casual hingga sepatu lari. Uniknya, Rifky menyematkan cerita di balik koleksi sepatunya. Salah satunya adalah koleksi City Riots yang terinspirasi dari kemacetan dan kepadatan kota Bandung.

#7 FYC (Forever Young Crew)
DBS Live More Society
Kultur skateboarding menginspirasi desain dari merek dengan ciri khas logo pisang berwarna kuning ini. FYC memang diciptakan sebagai sneaker yang bisa dipakai bermain skateboard, ini artinya kekuatan dan ketahanan sepatu menjadi keunggulan FYC. Selain sepatu, FYC juga merilis koleksi kaus, sweater, dan apparel.

#8 Pijakbumi
DBS Live More Society
Ini dia satu di antara sedikit sekali (atau mungkin satu-satunya?) brand sepatu lokal yang mempraktikkan prinsip ramah lingkungan dalam produksinya. “Kita tahu bahwa industri fashion itu penghasil limbah terbesar kedua di dunia. Dari situ, saya ingin membuat sepatu yang penggunaan lemnya sedikit, yang compact, pakai handmade, dan pakai material yang natural,” kata Rowland Asfales, co-founder dari Pijakbumi, pada Kumparan.com. Selain di Indonesia, Pijakbumi juga diminati oleh negara lainnya. “Sudah ada dari 18-20 negaralah yang pesan,” jelas Rowland.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *